Jumat, 17 Juni 2016

siapa engkau wanitaku..?? siapa aku wahai Tuhanku..??

Tidak ada komentar:
Ada yang berbisik jauh dari pikiranku, berkelana dalam kelebat hayalan kebahagaian, menyeru pada titik buram tak kunjung cerah. Apalah lagi kehendak lain dari ini. Bukankah bunga mekar pada musimnya ? atau alam memaksa untuk suatu keadaan yang tak beruntun. Serambi mekkah menawarkan taubat bagi para pendosa, langit meminta kebaikan penghuni bumi dimana alampun merintih untuk setetes air kehidupan. Siapa yang meronta pada kehendak yang hanyut pada suatu ketidakpastian. Ada kebingungan pada kenyatan. Apa yang nyata dari suatu kenyataan tak akan nyata pada kenyataan itu. Aku menyelami samudra hati tiap insan, sedang hatiku dangkal dan berbatu. Aku meminta sedikit pengertian dari keangkuhan hidup dan kesombongan atas suatu kebanggaan, kau hadirkan dalam tingkah tak bersua. Hati kau teriakkan begitu keras, sedang aku masih tuli dan bisu. Entah seperti apa isyarat Tuhan dalam kehidupan, aku masih tetap buta dan tak bergeming. Irama apa yang akan kita hadirkan, sedangkan lantunan firman Tuhan terkadang jenuh untuk kita maknai. Ada cinta disana? ada rindu disana? ada senyum disana? kalimat tanya yang tak kunjung jua kutemui. Aku mencari ketulusan sedang hati terus memaki dan mencaci. Aku mencari kerinduan, sedang banyak hati yang kuabaikan. Akan kuajak kau mengitari kehidupan ini, tiap titik dimana rintihan dan kelelahan duniaku bermula. Ada kegelimpangan dosa disana, dimana hati membenci atas apa yang tak sejalan pada pikiran. Ada pemberontakan dalam jiwa, ada kebencian dalam hati, ada tubuh yang amat kasar, sedang kutatap engkau pada satu rembulan dalam binar kelembutan cahaya. Akan ada waktu dimana engkau akan tau dan pada akhirnya akan ada alasan untukmu menjauh dan tak menoleh. Akan kugambarkan bagaimana kesendirian dan rasa sunyi ini bersemayam dihati, akan aku ceritakan bagaiman kerasnya hati ini merintih untuk satu nama dalam hidup yang tak kunjung hadir. Siapa engkau wanitaku? Siapa aku wahai Tuhanku? Sedangkan tiap-tiap doaku memohon satu cinta yang Engkau hadirkan untukku dari sisiMu. Bahagiankanlah Hatimu. Akan kau temukan betapa Tuhanmu yang Maha Lembut, Menyayangi dan Melindungimu.

IBNU LUKMAN

Minggu, 11 Oktober 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Tidak ada komentar:
MAKALAH : MEDIA PEMBELAJARAN


PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

stain logo

OLEH : KELOMPOK 5
NAMA-NAMA KELOMPOK :
1. AHMAD RIFAI SYARIF
2. RIZAL
3. ALBAR
4. NURSAN

DOSEN PENGASUH : DR.AMBAR SRI LESTARI, M.Pd

PRODI : PAI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI


2015



Abstrak
Pemafaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan adalah hal yang sangat mendesak dilakukan untuk menjawab tantangan kehidupan dunia yang serba teknologi. Untuk itu semua sekolah maupun perguruan tinggi yang ingin alumninya diterima dalam pasaran dunia kerja seharusnya mulai menggagas pembelajaran berbasis teknologi. Dari hasil analisis terhadap berbagai berbagai literatur menunjukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi terdapat lima konsep utama softwere yang dijadikan alat dalam proses pembelajaran yaitu pertama teks file yang berupa doc, pdf, dan ppt. Kedua Gambar bagi mata pelajaran / atau mata kuliah yang mendukung aplikasi gambar, ketiga animasi keempat suara bisa dalam bentuk mp3, sound dan lain-lain dan kelima film yang bisa digunakan manakala dosen/guru berhalangan datang ketempat mengajar sehingga bisa merekam film sebagai pengganti dosen/ guru.












BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
            Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “pengantar” atau “perantara”, dengan demikan dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
            Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presentasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju., dan juga mempunyai kreativitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka ke depan. Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya.
Dengan demikian, peserta didik dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka. Jadi media berbasis TIK merupakan alat yang memungkinkan peserta didik lebih mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.

 
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan TIK ?
2. Bagaimana sejarah TIK ?
3. Bagaimana penerapan TIK dalam bidang pendidikan ?
4. Apa saja jenis-jenis media berbasis TIK ?
5. Apa saja bentuk-bentuk pembelajaran berbasis TIK ?
6. Apa manfaat TIK
7. Apa dampak Negative dan Positif TIK dalam pembelajaran ?



C. TUJUAN MAKALAH
            Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ialah :
1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan TIK
2. untuk mengetahui sejarah TIK
3. untuk mengetahui penerapan TIK dalam bidang pendidikan
4. untuk mengetahui jenis-jenis media apa saja yang berbasis TIK
5. untuk mengetahui bentuk-bentuk pembelajaran yang berbasis TIK
6. untuk mengetahui manfaat TIK
7. untuk mengetahui apa saja dampak negative dan positif TIK dalam pembelajaran











BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TIK
            TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. [1]

B. Sejarah TIK
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
C. Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
Contoh : gambar e-book
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.[2]
Gambar. E Learning



D. JENIS-JENIS MEDIA YANG BERBASIS TIK
            Saat ini, dengan cepatnya teknologi komunikasi maka semakin banyak pula media komunikasi yang muncul. Pada pembahasan ini, media komunikasi yang dimaksud adalah media untuk membantu pelaksanaan pembelajaran disekolah.
1. komputer
            Perkembangan komputer saatr ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hampir setiap bulan muncul genre-genre barudalam dunia komputer. Sebagai contoh adalah perkembangan processor sebagai otak dalam sebuah komputer mulaidari intel pentium 1 sampai intel pentium 4. Pesatnya perkembangan tekhnologi komputer ini memang sebagai jawaban untuk akses data atau informasi. Perubahan di masyarakat yang semakin cepat pada akhirnya menuntut perkembangan tekhnologikomputer yang semakin canggih. Saat ini dibutuhkan akses data yang cepat, sehingga pada akhirnya processor yang ada juga semakin cepat.
2. internet
            Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet.
3. aplikasi
            Aplikasi adalah perangkat lunak sebuah komputer yang digunakan dalam berbagai kegiatan. Diantaranya : Microsoft office, yang digunakan pada perkantoran. Aplikasi barcode, yang digunakan dalam perdagangan/penjualan, dan masih banyak lagi aplikasi yang lain.
4. peralatan audio
            Perkembangan peralatan audio saat ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Peralatan audio yang di pergunakan dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape recorder. Penggunaan tape recorder ini antara lain asalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali hasil-hasil yang diperoleh selama sesi konseling.
5. peralatan visual
            Alat visual dapat bermacam-macam raganya seperti video player dan VCD/DVD player. Pada awalnya, penggunaan peralatan visual adalah dengan mempergunakan projektor. Penggunaan proyektor ini dipandang tidak efesien, karena dalam proses produksinya membutuhkan tahapan-tahapan yang panjang. Mulai dari merekam gambar sampai dengan menampilkan gambar. Untuk menghasilkan sebuah rekaman yang baik, di butuhkan  kamera perekam yang lumayan besar dan berat, selain itu kaset yang dipergunakan juga relatif besar. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, prosesperekam gambar tidak perlu mempergunakan perangkat yang bermacam-macam. Saat ini telah berkembang alat perekam (handycam) yang secara langsung dapat merekam gambar langsung kedalam kepingan VCD/DVD. Dengan kata lain, pengoperasian VCD/DVD ke player akan semakin mudah.
Berikut ini merupakan alat pendukung  dalam pembelajaran berbasis TIK:
1.       Teks
Materi  yang  disimpan  bisa  dalam  berbagai  jenis  file.  Pengajar-pengajar  yang  menggunakan komputer  akan  terbiasa  dengan  file  berbentuk  teks  misalnya  file  berekstensi  *.doc,  *.txt,  *.docx, *.xls atau *.pdf.  Selain  berkas  teks,  materi  pembelajaran  pun  dapat  berupa  berkas  presentasi  (*.ppt atau *.pptx). Untuk itu, pembelajaran berbasis TIK memerlukan guru/dosen yang juga harus memahami teknologi. Dan hal inipun bisa menjadi kendala berat bila guru/dosen tidak memahami komputer beserta aplikasi dan internetnya.
Dalam proses pembelajaran guru/dosen bisa menggukan LCD atau In Fokus untuk memudahkan proses belajar mengajar. Tanpa harus capek mencatat didepan/ papan, begitupun juga dengan mahasiswa tidak harus mencatat apa yang menjadi bahan ajar tetapi cukup dikopy saja. Dengan demikian pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien.
2.       Gambar
Pengguna komputer pun biasanya tidak asing dengan file-file gambar baik berupa foto atau gambar digital misalnya file berekstensi *.jpg, *.png, *.gif, *.bmp, *.tif. penggunaan gambar sebenarnya tidak terlalu banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh tidak banyaknya materi pembelajaran yang harus dituangkan dalam bentuk gambar. Tetapi dalam beberapa jurusan misalnya teknik, seni, dan permesinan akan membutuhkan gambar sebagai pendukung materinya.
3.       Animasi
Beberapa  pengguna  komputer  telah  mengenal  animasi.  Sekarang  animasi  di  internet  lebih menarik daripada gambar. Animasi itu dapat berupa gambar kecil yang bergerak atau menampilkan teks  yang  bergerak.  Animasi  itu dapat  dibuat  dengan  flash  atau  pengolah gambar  /  foto.  File  animasi  di  antaranya  berekstensi  *.swf,  atau  *.gif. Daripada  hanya  sekedar  teks,  pembelajaran  dengan  gambar  atau  animasi akan  lebih  menarik.
Sebenarnya gambar di  atas itu berubah-ubah. Ada gambar gelas, berganti topi dan kaos oblong dan teks bertuliskan “Moodle Shop”. Ini adalah tawaran  untuk  belanja  souvenir  Moodle.  Souvenir  ini  ditujukan  untuk  donasi  kepada  situs  dan pengembangan Moodle.
Selain  teks,  gambar  dan  animasi  terdapat  pula  dua  jenis  materi  lain  yang  dapat dikembangkan dalam pembelajaran asinkronus yaitu materi suara dan film.
Permasalahan Pembuatan Teks, Gambar dan Animasi
Salah  satu  permasalahan  dari  pembelajaran  asinkronus  adalah  materi-materi  yang  harus disiapkan  dengan  baik.  Biasanya,  pembelajar  selalu  siap  dengan  keadaan  kelas  klasikal.  Pada  kelas klasikal itu pembelajar siap mendengarkan ceramah dari pengajar. Sangat memungkinkan pula bagi pengajar yang kreatif  tidak hanya menyiapkan ceramah, melainkan dengan latihan dan media yang menarik bagi pembelajarnya.
Beberapa  pengajar  tidak  yakin  akan  efektifitas  pembelajaran  asinkronus  sebagaimana mereka  tidak  yakin  pada  kekuatan  sebagian  media  di  dalam  pembelajaran.  Bagi  mereka  kekuatan pembelajaran  bukan  pada  media,  melainkan  pada  kepiawaian  pengajar  dalam  mengolah  materi pembelajaran. Mereka berkeyakinan bahwa  media terbaik sekalipun bila tidak disampaikan dengan baik akan kurang efektif bagi pembelajaran. Pembelajaran  asinkronus pada  saat  ini  diyakini  bukanlah  pembelajaran  yang  mutlak  harus ada.
Pembelajaran  asinkronus  dilakukan  sebagai  pemerkaya  dari  pembelajaran-pembelajaran klasikal.  Beberapa  pengajar  yang  cukup  puas  dengan  pembelajaran  klasikal  sama  sekali  tidak  mau melirik pada inovasi baru dari pembelajaran, yaitu pembelajaran asinkronus ini.
Ada  beberapa  kelebihan  yang  dapat  diperoleh  dari  pembelajaran  asinkronus,  di  antaranya (1)  materi  dapat  disimpan  dan  dikembangkan,  (2)  ujian  dapat  disimpan  dalam  bank  soal.  Materi pembelajaran  dapat  dikembangkan  dari  hanya  sekedar  teks,  gambar,  animasi,  suara,  bahkan  film kependidikan.  Demikian  pula  materi  ujian  dapat  disimpan  dan dikembangkan  sebagai  ujian  standar ataupun ujian harian.


4.       Suara (Alternatif dari Materi Teks, Gambar dan Animasi)
Dari  uraian  di  atas,  pembuatan  teks,  gambar  dan  animasi  memerlukan  waktu  yang  cukup untuk  pembuatannya.  Pembuatan  materi  teks,  gambar  dan  animasi  bisa  saja  merupakan  masalah bagi  pembelajaran  di  intenet.  Salah  satu  upaya  untuk  mendapatkan  materi  pembelajaran  yang paling  mudah  adalah  merekam  ceramah  kemudian  menyimpannya  di  dalam  pembelajaran asinkronus  (berbasis  teknologi  informasi).  Pada  saat  ini  pesawat  pemutar  mp3  (mp3  player), pemutar mp4 (mp4 player), atau telepon selular dapat merekam sampai puluhan menit. File-file ini bisa saja berekstensi *.wav atau *.amr. Rekaman-rekaman ceramah ini sangat ideal untuk disimpan di  internet  agar  pembelajar  dapat  memanfaatkannya.  Pembelajar  dapat  mengunduh  (mendownload)  file  dan  menyetelnya  di  pemutar  mp3  atau telepon  selularnya.
Dengan  begitu  pengajar  tidak  selamanya  harus  mengetik  teks  untuk  disimpan  di  internet atau  membuat  gambar  atau  animasi  untuk  pembelajarnya.  Pengajar  tinggal  merekam  ceramahnya saja sebagai materi pembelajaran yang disimpan di internet.
5.       Film
Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah membuat film pembelajaran di kelas. Film pada saat ini dapat dibuat hanya dengan telepon selular ataupun dengan kamera. Pembuatan film dengan telepon  selular  lebih  realistis  karena  filenya  dapat  langsung  disimpan  (di-upload)  di  internet.  Di samping itu file-file dari telepon selular (berekstensi *.3gp) cenderung kecil ukurannya (kurang lebih 2M  bytes)  dan  dapat  diputar  ulang  di  telepon  selular  pembelajar  sesaat  setelah  pembelajar mengunduhnya.
Merekam  pembelajaran  menjadi  film  merupakan  upaya  yang  relatif  tidak  lebih  sukar daripada  merekam  pembelajaran  menjadi  suara.  Hasilnya,  film  dan suara  akan  lebih  menarik daripada sekedar teks yang ada di situs internet.
Penggunaan film juga dapat dieterapkan ketika guru/dosen tidak dapat ada waktu untuk datang kesekolah/kampus. Dengan cara ini seorang dosen/ guru dapa merekam materi ajarnya jauh hari sebelum hari mengajar atau menggunakan facebook skype sebagai alat mengajar. Guru/dosen hanya menerangkan dirumah sedangkan siswa dikelas bisa dengan satu laptop saja dengan mengunakan LCD atau sendiri-sendiri.

E. Bentuk-bentuk pembelajaran berbasis TIK :
1. power point presentasi
Ini adalah bentuk yang paling sederhana dan pling mudah dan paling praktis sehingga paling banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara, baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Hendaknya seorang guru peling tidak mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajar dalam bentuk powerpoint.
2. CD/Media Ajar Berbasis HTML
Ketika kita membeli majalah-majalah komputer. Sering kali kita mendapatkan CD yang begitu kita masukkn ke dalam CD ROM, dia langsung nge-load internet browser dan menampilkan menu konten CD tersebut. Bahasa HTML adalah bahasa yang biasanya dipergunakan dalam menampilkan halaman web. Halaman HTML dapat dibuat dengan mudah.
3. video pembelajaran
Prinsipnya adalah, CD pembelajaran itu nanti berupa video hasil rekaman aktivitas pembelajaran yang direkam dan ditampilkan dalam bentuk video.
4. multimedia pembelajaran interaktif
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (bahasa latin, noun) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (bahasa latin) yang berarti sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Jadi multimedia alat yang digunakan untuk macam-macam alat untukm menyampaikan informasi.[3]

F. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi
 Kita semua menyadari bahwa Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangatlah berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain selain sebagai salah satu media informasi, mempercepat komunikasi, TIK juga memudahkan manusia dalam menyelesaikan segala macam urusannya.
Berikut  dibawah ini beberapa peranan penting Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia :
1. Bidang Penerbangan
  • Mengatur jadwal penerbangan (flight scheduling).
  • Mengatur perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change).
  • Mengatur sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation).
  • Mengatur sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan (flight progress checks).
2. Bidang Perbankan
  • Mengatur pelayanan rekening kepada nasabah.
  • Menyediakan mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini, pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi walaupun pada saat libur.
3. Bidang Perdagangan
  • Menyediakan sistem jaringan yang terkoneksi melalui alat bantu scanner (pemindai).
  • Menyediakan alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga.
4. Bidang Perkantoran
  • Menyediakan mesin penjawab telepon secara otomatis.
  • Menyediakan alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile.
G. Dampak positif dan negative TIK dalam pembelajaran
1). Dampak Positif
a.  informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
b.  inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
c.  kemajuan tik juga akan memungkinkan berkembangnya kelas visual atau yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
d. sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sisitem TIK.
2). Dampak Negatif
a.       kemajuan tik juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
b.    walaupun sistem administrasi sebuah lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan system akan berakibat fatal.
c.    salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berfikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat.[4]










BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya
            Media pembelajaran (TIK) sangatlah penting dalam dunia pendidikan terutama dalam dalam proses belajar mengajar. Namun yang perlu di perhatikan adalah media pembelajaran bukanlah sebagai pengganti tetapi hanya sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga lebih efektif. Oleh karna itu, seorang guru atau pendidik mestinya bisa mengoprasikan atau menggunakan media penbelajaran berbasisi TIK, karna dalam hal ini guru atau pendidik dapat menjalankan proses belajar mengajar yang efektif.





Evaluasi
1. Apa singkatan dari TIK ...
       a. Teknologi Informasi dan Komunikasi
       b. Teknologi Ilmu Kedokteran
       c. Teknologi Ilmu Kelautan
       d. Teknologi Ilmu dan Kependidikan
2. manakah bagian yang tidak termasuk dari TIK ...
       a. e-book
       b. e-learning
       c. e-library
       d. e-market
3.  yang tidak termasuk pembelajaran berbasis TIK adalah ....
       a. power point
       b. power ranger
       c. word
       d. excel
4. yang termasuk jenis pembelajaran berbasis TIK adalah ...
       a. komputer
       b. internet
       c. audio-visual
       d. benar semua
5. berikut yang bukan keuntungan dari pembelajaran TIK adalah...
       a. lebih kreatif
       b. lebih inovatif
       c. lebih buntu
       d. lebih menarik


kunci jawaban :
1. a                              4.d
2. d                              5. c
3. b
SUMBER :
·         http://sulistyo_rini.blogspot.media_berbasis_TIK, selasa 10 juli 2012., diakses pada tanggal 1 oktober 2015.
·         http://makalah/pembelajaran/bebasis/TIK.edu.html.20-12-2014. diakses pada tanggal 1 oktober 2015
·         http://pengertian_tik.blogspot.html., diakses pada tanggal 1 oktober 2015










[1] http://sulistyo_rini.blogspot.media_berbasis_TIK, selasa 10 juli 2012., diakses pada tanggal 1 oktober 2015.
[4] http://pengertian_tik.blogspot.html., diakses pada tanggal 1 oktober 2015

 
back to top